 Sipogas,
Bendungan Kaiti terdapat batu-batuan yang besar dengan aliran sungai
dari kaki Bukit Haorpit yang terjal dan berbatu, konon dahulu kala
tempat petua-petua melakukan semedi/pertapaan. Daerah ini memiliki
cerita/dongeng yang dapat kita tanyakan kepada juru kunci daerah ini.
Daerah Sipogas dan Bendungan Kaiti dapat ditempuh dengan kendaraan roda
dua sekitar 4 km dari Pasir Pengaraian serta bersimpangan dengan
objek Air Panas Hapanasan dan Air Pawan serta Goa Huta Sikafir,
disamping itu bendungan yang genangan airnya menjadikan tempat ini
cocok untuk berekreasi sambil mendayung kereta air yang dapat disewa
kepada pemilik kereta air disekitar danau, kegiatan ini lebih cocok
untuk melihat tebing batu-batu sungai sepanjang danau ke hulu sungai
Sipogas, di hulu sungai ini tidak jauh berjalan ada tebing yang terjal
untuk kegiatan panjat tebing, disini selalu dijadikan kegiatan
pertandingan panjat tebing alam yang diselenggarakan oleh FPTI.
Rumah Batu Serombou
terletak di desa Serombou Indah sekitar 12 km dari jalan propinsi
dengan kondisi jalan dapat dilalui kendaraan roda empat pada musim
kemarau. Terdapat 3 batu berbentuk rumah secara radial menonjol keluar
seperti payung, bagian bawah menjorok berlobang, hutan dan bebatuan
yang berbentuk binatang serta benda-benda rumah yang terlihat tidak
jelas dan nyata (Gejala alam yang beraturan). Dikisahkan sebuah dongeng
tentang sumpah seorang yang sakti terhadap warga kampung yang durhaka
tidak menjalankan syariat Islam hingga satu kampung disumpah menjadi
batu. Dekat daerah ini terdapat sebuah kampung yang terisolir dari
modernisasi tempat ini dikenal orang dengan desa Tanjung Botong.


Makam Raja-Raja Rambah
terletak di desa Kumu sekitar 9 km dari pasirpengarayan dan masuk
sekitar 100 meter dari jalan propinsi dengan kondisi jalan semenisasi.
Daerah ini adalah bekas Kompleks kerajaan Rambah yang terakhir, terdapat
beberapa makam Raja Rambah yang terkenal. Masuk ke tempat ini berkesan
suasana angker dikarenakan makam-makam telah ditumbuhi kayu-kayu
besar, ada salah satu makam raja Rambah yang dilindungi oleh urat-urat
kayu ara sehingga makam tersebut seperti terletak di dalam pangkal kayu
sehingga para peziarah melihat makam harus merunduk masuk kedalam
jalinan urat kayu ara tersebut.

 Benteng Tujuh Lapis.
Setelah melihat makam kita bisa langsung melanjutkan dengan kendaraan
ke daerah Dalu-dalu Kecamatan Tambusai sekitar 23 km dari makam
raja-raja Rambah. Benteng tanah yang dibuat masyarakat dalu-dalu pada
zaman penjajahan Belanda atas petuah Tuanku Tambusai di atas bumbun
tanah ditanam bambu atau aur berduri. bekas benteng tersebut yang
ditinggalkan Tuanku Tambusai pada tanggal 28 Desember 1839. Disekitar
daerah dalu-dalu ini juga terdapat beberapa benteng-benteng yang disebut
Kubu.
 Istana Rokan
(Rumah Tinggi) terletak di desa Rokan IV Koto sekitar 46 km dari Pasir
Pengarayan. Istana Rokan adalah peninggalan kesultanan “Nagari Tuo”
berumur 200 tahun. Istana dan beberapa rumah penduduk sekitar ini
memiliki koleksi ukiran dan bentuk bangunan lama khas melayu (Rumah
tinggi).
Taman Nasional Bukit Suligi memiliki
jenis flora dan fauna yang dilindungi oleh pemerintah, ada danau yang
indah didalam taman ini yang dijadikan sebagai tempat rekreasi bagi
masyarakat yang berkunjung. Selain berekreasi tempat ini dijadikan
tempat penelitian biologi yang membuat tempat ini menarik. Terdapat
sumber air panas yang tidak terlalu besar serta goa-goa dan seramnya
hutan yang lebat. Bagi para wisatawan yang ingin bermalam ditempat ini
disediakan camping ground.
Mesjid Tua Kunto Darussalam
terletak sekitar 62 km dari Pasirpengarayan yang didirikan pada tahun
1937 oleh R.T. Muhammad Alie dan terdapat 3 makam ahli Suluk (Khalifah)
Tengku Imam Khalifah Muda dan Imam Nawawi. Mesjid Tua Kunto Darussalam
ini sebagai pusat Tarkat Na’syahbandiyah, dalam perkembangan
selanjutnya dibangun “bangunan suluk” pada tahun 1958.
Wisata Air Sungai Rokan Kiri
yang mengalir melintasi kota ujungbatu salah satu potensi untuk wisata
air deras, atau wisata petualangan dengan menggunakan boat ke hulu
sungai yang deras dengan tebing-tebing sungai yang cadas sekaligus
dapat menyaksikan hutan sekunder disepanjang sungai, sambil melihat
kehidupan tepi sungai sekitar 1 jam perjalanan kita akan jumpai air
terjun hujan lobek di tebing sungai, dihulu sungai ada dua air terjun
yang cukup tinggi yaitu air terjun sungai murai dan air terjun sungai
tolang.
 Sumber Air Panas Pawan
terletak di desa Pawan sekitar 9 km dari Pasirpengarayan. Mudah
dijangkau dengan kendaraan bermotor serta roda dua, uniknya becak
jerman pun dapat melayani trayek langsung ke lokasi. Tempat ini sangat
diminati oleh wisatawan, dengan keunikan ada dua sumber air panas dari
gejala post vulkanis yang masing-masing sumber berbeda panas airnya
(Suhu sisi kiri 600oC dengan debit air 7200 ml/dtk, sisi kanan
480-580oC dengan debit air 1800 ml/dtk), yang disalurkan ke beberapa
pancuran yang jatuh di tepi sungai kecil yang airnya dingin dan bersih
lagi jernih dengan suhu 200-250oC. Tempat ini baik untuk rekreasi
kesehatan, sambil bersenang-senang bersama keluarga, yang didukung oleh
alam yang asri serta tempat parkir yang luas, tersedia pula Camping
Ground.
 Air Panas Hapanasan,
Tempat wisata ini berjarak jarak 6 Km. dari ibukota Kabupaten Rokan
Hulu, Pasir Pengaraian, fasilitas yang dimiliki diantaranya Musholla,
lahan parker, toilet, arena permainan anak-anak, kolam renang dan
panggung terbuka. Pada tahun 2009 di objek wisata air panas hapanasan
ini akan di bangun waterboom, outbond, pusat informasi kupu-kupu dan
kelengkapan lainnya.
Goa Huta Sikafir
berada sekitar 1 km dari sumber air pawan, kita akan menjumpai hutan
dengan kayu-kayu besar, yang dililiti oleh urat-urat kayu hawa (Sulur).
Didalam kawasan hutan 6 hektar inilah terdapat 41 goa-goa besar dan
kecil yang setiap goa memiliki nama yang sesuai dengan kondisi goa,
seperti contoh goa landak, goa ini seperti lobang sarang landak, goa
tupai seperti parit yang panjang tidak terlalu sempit. Dari sekian
banyak goa yang terkenal keindahannya ialah Goa Mata Dewa dan Goa
Lepong, serta Goa Kulam. Goa-goa ini cukup membuat anda lelah
berpetualang didalamnya bersama pemandu yang telah siap melayani jasa
pramuwisata di Huta Sikafir.
 Air Terjun Aek Martua terletak
di kecamatan Bangun Purba merupakan air terjun bertingkat-tingkat,
sehingga sering pula disebut air terjun tangga seribu, dapat ditempuh
melalui jalan darat, sungguh mengagumkan untuk dinikmati.
Sungai Bungo adalah sebuah kampung dikaki bukit
Hadiantua dengan penduduk sekitar 30 KK dengan pencaharian penduduk
berkebun, berladang, serta meramu hutan. Daerah yang asli perkampungan
tanpa pengaruh modernisasi dan terisolir sekitar 1 jam perjalanan dari
bendungan Cipogas. Tempat ini cocok dijadikan Ecotourism, dimana segala
kegiatan yang memiliki sifat menjauhkan diri dari keramaian dan tidak
menuntut fasilitas yang baik, sifat berpetualang dan berkemah dipinggir
kampung, serta melihat rutinitas masyarakat. |
0 comments: