Yunus (sekitar 820-750 SM) adalah salah seorang nabi dalam agama Samawi
(Islam, Yahudi, Kristen) yang disebutkan dalam Al-Qur'an dalam Surah
Yunus dan dalam Alkitab dalamKitab Yunus. Ia ditugaskan berdakwah kepada
orang Assyiria di Ninawa-Iraq. Namanya disebutkan sebanyak 6 kali di
dalam Al-Quran dan wafat di Ninawa-Iraq.
KISAH NABI YUNUS AS (Pandangan Yahudi dan Kristen)
Yunus bin Amitai adalah nabi yang hidup pada masa pemerintahan Yerobeam
II (786-746 SM). Raja ini memperluas perbatasan negerinya dari Hamat
sampai Laut Mati.Dalam Perjanjian Lama, Yunus bin Amittai hanya
disebutkan di luar kitab Yunus sendiri yakni dalam II Raja-raja 14:25.
Kitab ini sendiri kemungkinan ditulis pada masa pasca-pembuangan
(setelah 530 SM) dan didasarkan pada tradisi lisan yang telah diturunkan
sejak abad ke-8 SM. Yunus dianggap sebagai salah seorang nabi kecil
karena buku aslinya ditulis bersama-sama dengan kitab-kitab kenabian
lainnya yang lebih kecil dalam sebuah gulungan saja (yang juga dikenal
sebagai Kitab yang Duabelas).
Tuhan menyuruh Yunus pergi ke kota Niniwe, ibukota kerajaan Asyur, musuh
Israel. Tetapi Yunus tidak mau pergi ke kota itu untuk menyampaikan
pesan Tuhan, karena ia yakin bahwa kalau orang Niniwe berhenti berbuat
dosa, Tuhan tidak akan menjalankan rencana-Nya untuk menghancurkan kota
itu.
Yunus melarikan diri dengan menumpang kapal yang menuju ke Tarsis.
Namun, di tengah laut, kapal itu ditempa badai besar. Untuk
menyelamatkan seisi kapal, Yunus minta dilemparkan ke laut. Begitu masuk
ke laut, Tuhan mengirim seekor ikan besar menelan Yunus. Selama di
perut ikan, Yunus berdoa kepada Tuhan. Setelah 3 hari dan 3 malam di
perut ikan, Yunus dimuntahkan ke luar.
Sekali lagi Tuhan menyuruh Yunus pergi ke kota Niniwe. Kali ini Yunus
menaati perintah Tuhan, tetapi kemudian ia mendongkol, karena Niniwe
tidak jadi dihancurkan.
Dari peristiwa ini Yunus ditunjukkan bagaimana Tuhan berkuasa mutlak
atas ciptaan-Nya, dan Tuhan itu Maha penyayang dan pengampun, Tuhan yang
lebih suka mengampuni dan menyelamatkan suatu bangsa daripada menghukum
dan menghancurkannya, biarpun bangsa itu musuh umat-Nya sendiri.
Berdakwah di Ninawa
Yunus bin Mata diutus oleh Allah untuk menghadapi penduduk Ninawa, suatu
kaum yang keras kepala, penyembah berhala, dan suka melakukan
kejahatan. Secara berulang kali Yunus memperingatkan mereka, tetapi
mereka tidak mau berubah, apalagi karena Yunus bukan dari kaum mereka.
Hanya ada 2 orang yang bersedia menjadi pengikutnya, yaitu Rubil dan
Tanuh. Rubil adalah seorang yang alim bijaksana, sedang Tanuh adalah
seorang yang tenang dan sederhana.
Penolakan penduduk Ninawa
Ajaran-ajaran Nabi Yunus itu bagi para penduduk Ninawa merupakan hal
yang baru yang belum pernah mereka dengar sebelumnya. Karenanya mereka
tidak dapat menerimanya untuk menggantikan ajaran dan kepercayaan yang
telah diwariskan oleh nenek moyang mereka yang sudah menjadi adat
kebiasaan mereka turun temurun. Apalagi pembawa agama itu adalah seorang
asing tidak seketurunan dengan mereka.
Mereka berkata kepada Nabi Yunus: "Apakah kata-kata yang engkau ucapkan
itu dan kedustaan apakah yang engkau anjurkan kepada kami tentang agama
barumu itu? Inilah tuhan-tuhan kami yang sejati yang kami sembah dan
disembahkan oleh nenek moyang kami sejak dahulu. Alasan apakah yang
membenarkan kami meninggalkan agama kami yang diwariskan oleh nenek
moyang kami dan menggantikannya dengan agama barumu? Engkau adalah orang
asing yang datang pada kami agar kami mengubah keyakinan kami. Apakah
kelebihanmu sehingga mengajari dan menggurui kami. Hentikan perbuatan
sia-siamu itu. Penduduk Ninawa tidak akan mengikutimu karena kami teguh
dengan ajaran moyang kami". Nabi Yunus berkata: " Aku hanya mengajakmu
beriman dan bertauhid sesuai dengan amanah Allah yang wajib kusampaikan
padamu. Aku hanyalah pesuruh Allah yang ditugaskan mengeluarkanmu dari
kesesatan dan menuntunmu di jalan yang lurus. Aku sekali-kali tidak
mengharapkan upah atas apa yang kukerjakan ini. Aku tidak bisa memaksamu
mengikutiku. Namun jika kamu tetap bertahan pada aqidah moyangmu itu,
maka Allah akan menunjukkan tanda-tanda kebenaran akan risalahku dengan
menurunkan adzab yang pedih padamu, seperti yang terjadi pada kaum-kaum
sebelum kamu, yaitu kaum Nuh, Aad, dan Tsamud. Mereka menjawab dengan
menantang: "Kami tetap tidak akan mengikuti kemauanmu dan tidak takut
ancamanmu. Tunjukkan ancamanmu jika kamu termasuk orang yang benar!"
Nabi Yunus tidak tahan lagi dengan kaum Ninawa yang keras kepala. Ia
pergi dengan marah dan jengkel sambil meminta Allah menghukum mereka.
Penduduk Ninawa bertobat
Sepeninggal Nabi Yunus, kaum Ninawa gelisah, karena mendung gelap,
binatang peliharaan mereka gelisah, wajah mereka pucat pasi, dan angin
bertiup kencang yang membawa suara bergemuruh. Mereka takut ancaman
Yunus benar-benar terjadi atas mereka. Akhirnya mereka sadar bahwa Yunus
adalah orang yang benar, dan ajaran Islam Dari Allah s.w.t. Mereka
kemudian beriman dan menyesali perbuatan mereka terhadap Yunus. Mereka
lari tunggang langgang dari kota mencari Yunus sambil berteriak meminta
pengampunan Allah atas dosa mereka. Allah Yang Maha Pemaaf-pun
mengampuni mereka, dan segera seluruh keadaan pulih seperti sedia kala.
Penduduk Ninawa kemudian tetap berusaha mencari Yunus agar ia bisa
mengajari agama dan menuntun mereka di jalan yang benar.
Yunus ditelan ikan Nun
Keadaan Yunus setelah pergi dari Ninawa tidak menentu. Ia mengembara
tanpa tujuan dengan putus asa dan merasa berdosa. Akhirnya ia tiba di
sebuah pantai, dan melihat sebuah kapal yang akan menyeberangi laut. Ia
menumpang kapal itu, dan ketika telah berlayar tiba-tiba terjadi badai
yang hebat. Kapal bergoncang, dan para penumpang sepakat untuk
mengurangi beban dengan membuang salah seorang di antara mereka ke laut.
Undian pertama jatuh pada Yunus, namun undian diulang karena penumpang
merasa Yunus tidak layak dibuang sedang ia orang yang mulia. Tapi pada
pengulangan yang kedua, dan ketiga, tetap nama Yunus yang keluar. Yunus
sadar itu adalah kehendak Allah, ia kemudian rela menjatuhkan diri ke
laut. Allah kemudian mengirim ikan Nun (paus) untuk menelan Yunus. Di
dalam perut ikan Nun, Yunus bertobat meminta ampun dan pertolongan
Allah, ia bertasbih selama 40 hari dengan berkata: "Laa ilaaha illa
Anta, Subhanaka, inni kuntu minadzh dzhalimiin (Tiada tuhan melainkan
Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah orang yang telah
berbuat dhalim)" Allah mendengar doa Yunus, dan Memerintahkan ikan nun
mendamparkan Yunus di sebuah pantai. Allah Yang Maha Penyayang
menumbuhkan pohon labu, agara Yunus yang kurus dan lemah tak berdaya
dapat bernaung dan memakan buahnya. Setelah pulih, ia diperintahkan
kembali ke Ninawa, dimana ia kemudian kaget melihat perubahan penduduk
Ninawa yang telah beriman kepada Allah. Yunus kemudian mengajari mereka
tauhid dan menyempurnakan iman mereka.
0 comments: